MATERI KULIAH FILSAFAT ILMU DAN DASAR DASAR LOGIKA : PENGERTIAN DAN SOAL UAS FISIP
FILE LENGKAP (MATERI + SOAL LENGKAP) BISA DOWNLOAD DI SINI
Dari pengamatan 10 logam yang dipanaskan memuai maka diperoleh suatu proposisi baru atau penalaran bahwa semua logam apabila dipanaskan akan memuai.
d. Apabila konklusinya benar, premis penalaran dapat benar dapat salah
p Û q : 2 bilangan genap jika hanya jika 3 bilangan ganjil
2 kemampuan membaca yang buruk;
3. bias;
4. prasangka;
5. tahayul;
6. egosentrisme (pemikiran yang memusat ke diri sendiri);
7. sosiosentrisme (pemikiran yang memusat ke kelompok);
8. tekanan kelompok;
9. konformisme;
10. provinsialisme;
11. pikiran sempit;
12. pikiran tertutup;
13. tidak percaya pada nalar;
14. berpikiran relativistic;
15. sterotip;
16. asumsi-asumsi yang tak terbukti;
17. pengkambinghitaman (scapegoating);
18. rasionalisasi;
19. penyangkalan;
20. wishful thinking;
21. berpikir jangka pendek;
22. persepsi selektif;
23. daya ingat selektif;
24. emosi yang menggebu-gebu;
25. penipuan-diri (self-deception);
26. menyelamatkan muka (face-saving);
27. takut akan perubahan.
FILE LENGKAP (MATERI + SOAL LENGKAP) BISA DOWNLOAD DI SINI
Pendahuluan
a.
Logika berasal dari kata Yunani yaitu Logos, yang
berarti Ucapan, Kata, Pengertian, Pikiran, Ilmu.
b.
Dalam Logika dipelajari aturan – aturan atau patokan –
patokan yang harus diperhatikan dalam untuk dapat berpikir
dengan tepat, teliti, dan teratur, agar mencapai kebenaran.
c.
Berdasarkan cakupan Logika tersebut maka yang dimaksud
dengan logika adalah ilmu dan kecakapan menalar,
berpikir dengan tepat.
d.
Penalaran adalah suatu bentuk Pemikiran
untuk mencapai suatu kebenaran
e.
Bentuk – bentuk pemikiran dalam Logika mulai dari yang
sederhana sampai yang paling tinggi yaitu, Pengertian atau Konsep (consept),Proposisi atau
Pernyataan (Statement), dan penalaran (reasioni).
Ketiga bentuk pemikiran ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena tidak
ada proposisi tanpa adanya pengertian dan tidak ada penalaran tanpa proposisi.
Maka untuk memahami penalaran, ketiga bentuk pemikiran harus dipahami bersama –
sama.
A. Pengertian
a.
Pengertian terbentuk dari hasil aktivitas observasi
indera yang biasa juga disebut dengan data empiric karena bersal dari
pengalaman empirik
b.
Pengertian adalah sesuatu yang abstrak
c.
Bentuk pikiran tidak selalu dapat diungkapkan dengan
sempurna untuk itu diperlukan symbol untuk
menunjukan pengertian tersebut. Simbol yang biasanya digunakan adalah bahasa. Dalam bahasa pengertian
(konsep) itu lambangnya adalah Kata, Penggunaan kata yang tepat menentukan ketepatan
suatu pengertian.
B. Proposisi
a.
Bersamaan dengan tersusunnya suatu pengertian maka
tersusun pula suatu proposisi
b.
Dalam proses pembentukan proposisi terjadi suatu
pengertian (konsep) yang menerangkan pengertian (konsep) yang lain atau
pengertian yang diingkari oleh pengertian yang lain.
Contoh:1. Anak kecil itu menangis
S P
S menerangkan P atau S = P
2. Anak kecil itu tidak menangis
S P
S mengingkari P atau S
P

c.
Dalam proses pembentukan proposisi terjadi juga
pengakuan bahwa memang benar atau memang salah, jadi proposisi itu mengandung
sifat benar saja atau salah
saja, tidak mengandung kedua – duanya secara bersama – sama.
d. Proposisi dalam bahasa dilambangkan dengan
kalimat berita.
e. Berdasarkan sifatnya proposisi terbagi
menjadi dua macam yaitu proposisi empiric dan proposisi mutlak. Proposisi empiric adalah proposisi
yang harus diteliti dulu kebenarannya atau kesalahannya melalui kegiatan
observasi empiric. Proposisi Mutlak
adalah proposisi yang jelas dengan sendirinya kebenarannya tanpa perlunya
observasi empiric.
Contoh
proposisi mutlak: Semua Manusia di muka bumi ini akan meninggal.
C. Penalaran
a.
Proses berpikir dimulai dengan Observasi indera
yang menghasilkan suatu pengertian, dari pengertian- pengretian tersebut
tersusun suatu proposisi dan secara bersamaan dari beberapa proposisi yang sama
tersusun proposisi baru, proposisi baru tersebut adalah penalaran
Contoh:
Premis1 : Logam 1 dipanaskan memuai
Premis 2 : Logam 2 dipanaskan memuai
Premis 3:
Logam 3 dipanaskan memuai
Premis 10:
Logam 10 dipanaskan memuai
Konklusi :
Semua logam dipanaskan memuai
Dari pengamatan 10 logam yang dipanaskan memuai maka diperoleh suatu proposisi baru atau penalaran bahwa semua logam apabila dipanaskan akan memuai.
\ b. Dalam penalaran proposisi yang menjadi dasar
penyimpulan disebut dengan
Premis, sedangkan proposisi baru sebagai penalaran disebut dengan Konklusi.
b. Penalaran secara umum terbagi menjadi dua macam, yaitu
1.
penalaran induktif
2.
penalaran deduktif.
Penalaran Induktif atau induksi adalah penalaran
yang konklusinya lebih luas dari
premisnya. Penalaran deduktif atau
deduksi adalah penalaran yang
konklusinya tidak lebih luas dari premisnya
Contoh :
Penalaran
Deduktif
Premis : Semua benda yang dipanasi memuai
Premis :
Besi dipanasi
Konklusi : Besi itu
memuai
Penalaran
Induktif
Premis : Logam I dipanasi
memuai
Premis : Logam II dipanasi
memuai
Premis : Logam III dipanasi
memuai
Konklusi : Semua Logam dipanasi akan memuai
D. Logika Formal
Logika formal adalah
logika yang hanya membahas bentuk penalaran.
Dalam consensus sekarang ini yang dimaksud dengan logika adalah logika
formal.
E. Hukum Penyimpulan
Penalaran
adalah proses berpikir, yang berdasarkan premis yang benar menarik konklusi
yang benar pula. Hubungan kebenaran antara premis dan konklusi tersebut disebut
dengan hukum penyimpulan. Macam- macam
hukum penyimpulan adalah:
a. Apabila premisnya benar, konklusi
penalaran benar
b.
Apabila konklusi penalaran salah, maka premisnya
juga salah
c. Apabila premisnya salah, konklusi
penalaran dapat benar dapat salah
d. Apabila konklusinya benar, premis penalaran dapat benar dapat salah
F. Logika Kelas dan Logika Proposional
Logika
Proposional adalah membahas logika dalm bentuk simbolik , yang ditulis dengan
lambang.
G. Sistem Lambang Logika Proposional
Sistem
lambang dalam logika proposional diantaranya adalah perakit atau penghubung,
yaitu:
~ lambang negasi,
dalam bahasa: “tidak, Bukan , non, dan sebagainya”
Ù lambang konjungsi, dalam bahasa “ dan,
tetapi, meskipun dan sebagainya”
Ú lambang disjungsi, dalam bahasa “atau”
É atau ® lambang implikasi, dalam bahasa,
“Jika/kalau…..maka…”
Û lambang biimplikasi, dalam bahasa,”
Jika/kalau dan hanya jika/kalau….”
Fungsi dari perakit tersebut adalah merakit
pernyataan sehingga menjadi pernyataan majemuk atau merakit variabel –
variabel, variabel variabel tersebut dalam logika simbolik biasanya
dilambangkan dengan, p, q dan r
Contoh: p Ù q
Q
Ú r dan lain – lain
H. Perakit/ Penghubung
Perakit
adalah penghubung proposisi tunggal menjadi proposisi majemuk.Perakit terdiri
dari, negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi. Untuk negasi
sepintas bukan merupakan perakit karena hanya bentuk pengingkaran tapi
sebenarnya pengingkaran itulah yang merupakan perakitnya.
Contoh:
1. Negasi
p : Jakarta Ibu Kota RI
~p : Jakarta
Bukan ibu kota RI
2. Konjungsi
r : Ima anak pandai
s : Ima anak cekatan
r Ù s :
Ima anak pandai dan cekatan
3. Disjungsi
p :
Aku tinggal di Indonesia
q :
Aku belajar Bahasa Inggris sejak SMP
p Ú q : Aku
tinggal di Indonesi atau belajar Bahasa Inggris sejak SMP
4. Implikasi
p :
Burung memiliki sayap
q :
Burung dapat terbang
p ® q : Jika
burung memiliki sayap maka burung dapat terbang
5. Biimplikasi
p :
2 bilangan genap
q :
3 bilangan ganjil
p Û q : 2 bilangan genap jika hanya jika 3 bilangan ganjil
UAS DASAR-DASAR LOGIKA
1. Apa itu Logika?
Jawabanya: Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος
(logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata
dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan
logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan)
yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.Ilmu
disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu
pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata
logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Pikiran manusia pada hakikatnya
selalu mencari dan berusaha untuk memperoleh kebenaran. Karena itu pikiran
merupakan suatu proses. Dalam proses tersebut haruslah diperhatikan kebenaran
bentuk dapat berpikir logis. Kebenaran ini hanya menyatakan serta mengandaikan
adanya jalan, cara, teknik, serta hukum-hukum yang perlu diikuti. Semua hal ini
diselidiki serta dirumuskan dalam logika.
Secara singkat logika dapat
dikataka sebagai ilmu pengetahuan dan kemampuian untuk berpikir lurus. Ilmu
pengetahuan sendiri adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok tertentu.
Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan
penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penjelasan ini terjadi dengan
menunjukkan sebab musababnya.
2. Perbedaan Pengetahuan dan
Sains
Pengetahuan adalah informasi yang telah di kembangkan oleh
pemahaman dengan berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui
pengamatan akal, Pengetahuan yang dapat kita peroleh tanpa melalui
proses pembelajaran dan memiliki cara berfikir yang berbeda.
Sains sebagai proses merupakan
langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam
rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan
data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa
karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam
dapat berbentuk kuantitas.
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek
fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam
membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial,
humaniora, teologi, dan seni.
3. Pengertian Definisi dan Generalisasi
Generalisasi
Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena
individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh fenomena
sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Definisi
Kata definisi, berpokok pada kata fine, mendapat awalan /de/, dan
mendapat akhiran /si/. Jadi, arti dari definisi adalah, sebaris kalimat yang
terdiri dari kata-kata, yang mana jumlah dan penggunaan kata-kata tersebut
adalah yang paling minim dan sederhana, untuk melukiskan suatu istilah, namun
sebaris kalimat tersebut merupakan sebaris kalimat yang paling sempurna untuk
tujuan tersebut.
Itulah sebabnya, tidak ada di dalam Dunia pendidikan / retorika di mana
definisi hadir di dalam lebih dari satu kalimat. Definisi selalu hanya
berjumlah satu kalimat. Kalau lebih dari satu / sebaris kalimat, maka hal itu
tidak lagi disebut definisi. Dengan sebaris kalimat itu, setiap orang khususnya
orang awam pun segera mengerti apa yang dimaksud dengan sebaris kalimat itu,
yang pada pokoknya merujuk pada suatu hal.
4. Karakteristik Kebenaran Filsafat
Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat
1. Teori Corespondence ® menerangkan bahwa kebenaran atau
sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang
dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh
pernyataan atau pendapat tersebut.
2. Teori Consistency ® Teori ini merupakan suatu usah
apengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan eksperimen dianggap
relible jika kesan-kesanyang berturut-turut dari satu penyelidik bersifat
konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan penyelidik lain dalam
waktu dan tempat yang lain.
3. Teori Pragmatisme ® Paragmatisme menguji kebenaran dalam
praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medoe problem
olving dai dalam pengajaran. Mereka akan benar-benar hanya jika mereka berguna
mampu memecahkan problem yang ada. Artinya sesuatu itu benar, jika mengmbalikan
pribadi manusia di dalamkeseimbangan dalam keadaan tanpa persoalan dan
kesulitan. Sebab tujuan utama pragmatisme ialah supaya manusia selalu ada di
dalam keseimbangan, untuk ini manusia harus mampu melakukan penyesuaian dengan
tuntutan-tuntutan lingkungan.
4. Kebenaran Religius ® Kebenaran tak cukup hanya diukur
dnenga rasion dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective,
universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara
antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.
5. Hmbatan berpikir
kritis
Dalam
berpikir kritis, ada hal-hal yang menghambat seseorang untuk
melakukanya baik itu dari dalam dirinya maupun lingkungan dia berada,
adapun hambatan-hambatan itu sebagai berikut:
1. Kurangnya informasi yang memadai;2 kemampuan membaca yang buruk;
3. bias;
4. prasangka;
5. tahayul;
6. egosentrisme (pemikiran yang memusat ke diri sendiri);
7. sosiosentrisme (pemikiran yang memusat ke kelompok);
8. tekanan kelompok;
9. konformisme;
10. provinsialisme;
11. pikiran sempit;
12. pikiran tertutup;
13. tidak percaya pada nalar;
14. berpikiran relativistic;
15. sterotip;
16. asumsi-asumsi yang tak terbukti;
17. pengkambinghitaman (scapegoating);
18. rasionalisasi;
19. penyangkalan;
20. wishful thinking;
21. berpikir jangka pendek;
22. persepsi selektif;
23. daya ingat selektif;
24. emosi yang menggebu-gebu;
25. penipuan-diri (self-deception);
26. menyelamatkan muka (face-saving);
27. takut akan perubahan.
6. Jelaskan tentang penalaran deduktif dan penalaran induktif.
Dasar penalaran
dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif. Penalaran deduktif—kadang
disebut logika deduktif—adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi
argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan
ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen
deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah
argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan
konsekuensi logis dari premis-premisnya.
Contoh argumen
deduktif:
- Setiap mamalia punya sebuah jantung
- Semua kuda adalah mamalia
- ∴ Setiap kuda punya sebuah jantung
Penalaran induktif—kadang disebut logika induktif—adalah
penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai
kesimpulan umum.
Contoh argumen
induktif:
- Kuda Sumba punya sebuah jantung
- Kuda Australia punya sebuah jantung
- Kuda Amerika punya sebuah jantung
7. Proposisi membentuk teori, maksudnya?
Dasar pembentukan
sebuah teori haruslah memliki sebab musabab mengapa teori itu diciptakan
(Whardani, 2013), sehingga tidak dengan mudahnya seseorang dapat membuat satu
teori baru. Dalam sebuah teori terdapat pula sebuah proposisi, Proposisi
merupakan suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta
mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya. Penekanan pada
proposi yang dapat diuji (testable) dan pembentukan hipotesis yang dapat
dibuktikan salah (falsifiable), secara langsung diterapkan pada upaya
penciptaan teori dalam ilmu sosial tanpa didasari timbulnya masalah serius
(burchill, 2009:1). Sehingga proposisi merupakan sesuatu hal yang sangat
esensial dalam sebuah teori (Dugis, 2013).
Teori adalah
serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel,
dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn
mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka
definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan
pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
This is how my friend Wesley Virgin's report starts in this SHOCKING and controversial VIDEO.
ReplyDeleteWesley was in the military-and shortly after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" tactics that the government and others used to get everything they want.
These are the exact same secrets lots of celebrities (notably those who "come out of nothing") and elite business people used to become rich and famous.
You probably know that you use only 10% of your brain.
That's really because the majority of your brainpower is UNTAPPED.
Maybe this thought has even occurred INSIDE OF YOUR own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain about seven years ago, while riding an unlicensed, trash bucket of a car with a suspended driver's license and with $3.20 on his debit card.
"I'm absolutely frustrated with living paycheck to paycheck! Why can't I turn myself successful?"
You've been a part of those those thoughts, isn't it so?
Your success story is going to start. You need to start believing in YOURSELF.
WATCH WESLEY SPEAK NOW